1. Cobalah untuk melangkah tanpa memiliki tujuan. Lakukan dan lakukan saja apa yang kamu inginkan
Banyak orang yang tidak percaya bahwa
seorang pengusaha sukses seperti Om Bob Sadino menjalani bisnisnya tanpa
memiliki tujuan yang pasti. Dalam sebuah wawancara, ia mengaku bahwa
dirinya tidak seperti pengusaha lain yang sibuk dan fokus membuat dan
menetapkan target bisnisnya. Beliau lebih memilih untuk menjalani apa
yang ia ingin lakukan.
“Dengan adanya tujuan, maka seseorang
hanya tertuju pada satu titik yang namanya tujuan. Dia tidak akan
berusaha untuk mendapatkan hasil yang melebihi titik tersebut. Padahal
potensi setiap orang sangat mungkin melewati titik tersebut. Jadi sayang
dong kemampuan saya, bila harus dipaku oleh tujuan.”
Beliau bukannya malas atau takut membuat
sebuah target untuk bisnisnya. Tapi bagi Om Bob Sadino, target justru
dianggap sebagai belenggu yang bisa menghalangi langkahnya untuk
mencapai yang lebih dari sekedar yang ia inginkan.
2. Orang sukses seperti Om Bob Sadino tidak pernah menekankan rencana pada bisnisnya. Ia lebih menekankan prinsip “Mengalir saja”
“Rencana itu cuma berlaku buat mereka
yang belajar manajemen. Dari A, B, C, D, sampai Z. Padahal dalam bisnis
tidak ada yang seperti itu, bisnis tidak mungkin lurus dan runut saja.
Tapi sayangnya di sekolah kita sudah terlalu sering diajarkan bikin
rencana. Padahal rencana itu racun, bencana!” – Bob Sadino, Mereka
Bilang Saya Gila
Seorang mantan karyawan di sebuah
perusahaan pelayaran, Bob Sadino beralih haluan menjadi seorang
pengusaha alias peternak ayam, dan ini semua tanpa “Rencana”.
3. Jangan pernah merasa lebih dari orang – orang disekitar kita. Menjalani hidup dengan sederhana membuat Om Bob Sadino lebih bahagia sebagai manusia
Bagi seorang Bob Sadino kesederhanaan
adalah ciri khas dan bahkan prinsip yang terus ia junjung sampai akhir
hayatnya. Memiliki lebih dari 1600 pegawai, perusahaan yang sudah sangat
sukses di dalam dan luar negeri, rumah dengan luas hampir 2 hektar
tidak membuat beliau menjadi orang yang sombong dan angkuh. Menjadi
seorang yang sederhana membuatnya terlihat sangat istimewa dimata banyak
orang yang amat mengidolakannya.
Baginya kini ia hanyalah seorang pengangguran.
“Saya hanya penganggur. Tapi saya bisa
ekspor ribuan ton ke Jepang. Saya punya kemchick sebagai supermarket,
kemfood untuk daging olah dan saya punya 1.600 orang yang bekerja di
perusahaan saya. Mau ngapain lagi saya? Jadi saya nganggur.”
4. “Menjadi diri sendiri” itulah yang diajarkan oleh mendiang Bob Sadino kepada calon pengusaha
“Mending mana? Saya pakai celana pendek tapi beli pakai uang sendiri atau celana panjang tapi pakai uang rakyat? Hahahahaha.”
Itulah yang menjadi nilai lebih dari
diri Beliau. Mampu menjadi diri sendiri dan tidak takut dikata berbeda
bahkan gila oleh orang lain. Bagi pengusaha muda, beliau banyak
mengajarkan untuk tidak terus menerus menjadi mesin fotocopy orang lain.
Melihat, mempelajari dan meniru memang
perlu kita coba, tapi tidak ketika kita ingin sukses dalam hidup.
Penampilan yang nyentrik membuat beliau sering mendapat teguran dari
banyak pihak. Seperti ketika diundang ke acara resmi di gedung DPR, dan
mendapat perlakuan tidak menyenangkan yaitu bentuk mengusiran beliau.
Namun beliau tetap PD dan yakin dengan apa adanya diri beliau.
“Saya tidak pernah mau membagikan kunci
sukses saya. Karena sekali lagi, semua itu ya mengalir saja. Lagipula
kalau orang meniru saya, apa bedanya mereka dengan mesin fotokopi? Hina
sekali jadi fotokopinya Bob Sadino. Kalau ada orang yang bertanya pada
saya, saya bilang, “Ya jalankan saja. Alami saja pengalaman yang Anda
alami.”
5. Berani mencoba, kunci keberhasilan Om Bob Sadino dalam menciptakan pasarnya sendiri
Seorang Bob Sadino bukan hanya orang
yang sukses tanpa hambatan, bahkan cibiran dari orang sekitarnya. Ketika
ia menjalani bisnis telur ayam negeri, ia bersaing sangat ketat dengan
bisnis telur ayam kampung yang saat itu telah mendominasi pasar di
Indonesia. Namun Bob tidak menyerah, ia berhasil menjual dan berbisnis
telur ayam negeri dengan target pasar orang asing di sekitar Kemang.
Fasihnya Bob dan sang istri dalam
berbahasa Inggris juga menjadi salah satu kemudahan yang membuat
pelanggan ekspatriat mereka merasa nyaman. Gigih dan tekunnya beliau
perlahan memuahkan keberhasilan. Contohnya saja Kemfood dan Kemchick
yang bukan hanya sukses di usaha daging olahan saja. Tapi juga menjamah
usaha sayuran holtikulura sebagai salah satu pengembang bisnisnya. Gila
dan aneh, tapi Om Bob berhasilsumber : http://www.ciputraentrepreneurship.com/