TAKE ACTION! MAKE THE MIRACLE HAPPEN!

Kamis, 22 Januari 2015

Tips "Gila" Berbisnis Ala Bob Sadino (1)

1. Cobalah untuk melangkah tanpa memiliki tujuan. Lakukan dan lakukan saja apa yang kamu inginkan

Banyak orang yang tidak percaya bahwa seorang pengusaha sukses seperti Om Bob Sadino menjalani bisnisnya tanpa memiliki tujuan yang pasti. Dalam sebuah wawancara, ia mengaku bahwa dirinya tidak seperti pengusaha lain yang sibuk dan fokus membuat dan menetapkan target bisnisnya. Beliau lebih memilih untuk menjalani apa yang ia ingin lakukan.
“Dengan adanya tujuan, maka seseorang hanya tertuju pada satu titik yang namanya tujuan. Dia tidak akan berusaha untuk mendapatkan hasil yang melebihi titik tersebut. Padahal potensi setiap orang sangat mungkin melewati titik tersebut. Jadi sayang dong kemampuan saya, bila harus dipaku oleh tujuan.”
Beliau bukannya malas atau takut membuat sebuah target untuk bisnisnya. Tapi bagi Om Bob Sadino, target justru dianggap sebagai belenggu yang bisa menghalangi langkahnya untuk mencapai yang lebih dari sekedar yang ia inginkan.

2. Orang sukses seperti Om Bob Sadino tidak pernah menekankan rencana pada bisnisnya. Ia lebih menekankan prinsip “Mengalir saja”

“Rencana itu cuma berlaku buat mereka yang belajar manajemen. Dari A, B, C, D, sampai Z. Padahal dalam bisnis tidak ada yang seperti itu, bisnis tidak mungkin lurus dan runut saja. Tapi sayangnya di sekolah kita sudah terlalu sering diajarkan bikin rencana. Padahal rencana itu racun, bencana!” – Bob Sadino, Mereka Bilang Saya Gila
Seorang mantan karyawan di sebuah perusahaan pelayaran, Bob Sadino beralih haluan menjadi seorang pengusaha alias peternak ayam, dan ini semua tanpa “Rencana”.

3. Jangan pernah merasa lebih dari orang – orang disekitar kita. Menjalani hidup dengan sederhana membuat Om Bob Sadino lebih bahagia sebagai manusia

Bagi seorang Bob Sadino kesederhanaan adalah ciri khas dan bahkan prinsip yang terus ia junjung sampai akhir hayatnya. Memiliki lebih dari 1600 pegawai, perusahaan yang sudah sangat sukses di dalam dan luar negeri, rumah dengan luas hampir 2 hektar tidak membuat beliau menjadi orang yang sombong dan angkuh. Menjadi seorang yang sederhana membuatnya terlihat sangat istimewa dimata banyak orang yang amat mengidolakannya.
Baginya kini ia hanyalah seorang pengangguran.
“Saya hanya penganggur. Tapi saya bisa ekspor ribuan ton ke Jepang. Saya punya kemchick sebagai supermarket, kemfood untuk daging olah dan saya punya 1.600 orang yang bekerja di perusahaan saya. Mau ngapain lagi saya? Jadi saya nganggur.”

4. “Menjadi diri sendiri” itulah yang diajarkan oleh mendiang Bob Sadino kepada calon pengusaha

“Mending mana? Saya pakai celana pendek tapi beli pakai uang sendiri atau celana panjang tapi pakai uang rakyat? Hahahahaha.”
Itulah yang menjadi nilai lebih dari diri Beliau. Mampu menjadi diri sendiri dan tidak takut dikata berbeda bahkan gila oleh orang lain. Bagi pengusaha muda, beliau banyak mengajarkan untuk tidak terus menerus menjadi mesin fotocopy orang lain.
Melihat, mempelajari dan meniru memang perlu kita coba, tapi tidak ketika kita ingin sukses dalam hidup. Penampilan yang nyentrik membuat beliau sering mendapat teguran dari banyak pihak. Seperti ketika diundang ke acara resmi di gedung DPR, dan mendapat perlakuan tidak menyenangkan yaitu bentuk mengusiran beliau. Namun beliau tetap PD dan yakin dengan apa adanya diri beliau.
“Saya tidak pernah mau membagikan kunci sukses saya. Karena sekali lagi, semua itu ya mengalir saja. Lagipula kalau orang meniru saya, apa bedanya mereka dengan mesin fotokopi? Hina sekali jadi fotokopinya Bob Sadino. Kalau ada orang yang bertanya pada saya, saya bilang, “Ya jalankan saja. Alami saja pengalaman yang Anda alami.”

5. Berani mencoba, kunci keberhasilan Om Bob Sadino dalam menciptakan pasarnya sendiri

Seorang Bob Sadino bukan hanya orang yang sukses tanpa hambatan, bahkan cibiran dari orang sekitarnya. Ketika ia menjalani bisnis telur ayam negeri, ia bersaing sangat ketat dengan bisnis telur ayam kampung yang saat itu telah mendominasi pasar di Indonesia. Namun Bob tidak menyerah, ia berhasil menjual dan berbisnis telur ayam negeri dengan target pasar orang asing di sekitar Kemang.
Fasihnya Bob dan sang istri dalam berbahasa Inggris juga menjadi salah satu kemudahan yang membuat pelanggan ekspatriat mereka merasa nyaman. Gigih dan tekunnya beliau perlahan memuahkan keberhasilan. Contohnya saja Kemfood dan Kemchick yang bukan hanya sukses di usaha daging olahan saja. Tapi juga menjamah usaha sayuran holtikulura sebagai salah satu pengembang bisnisnya. Gila dan aneh, tapi Om Bob berhasil

sumber : http://www.ciputraentrepreneurship.com/